div>

Senin, 01 Juni 2015

Manusia dan Penderitaan



A.    Pengertian Penderitaan
            Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-
- Sebab-sebab Penderitaan adalah sebagai berikut
1. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaab / azab tuhan
Penderitaan manusia dapat terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab tuhan.
2. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
3. Penderitaan, Media Massa, dan Seniman
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan lain-lain.
4. Pengaruh Penderitaan
Dapat berupa kekecewaan, duka, kesedihan, kekacauan hati dan fikiran. Pengaruh penderitaan juga dapat berupa perubaahan pola berfikir seseorang, perubahan tingkah laku, serta pandangan hidup seseorang.
5. Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan pasti di alami oleh setiap individu. Namun, jika individu tersebut tidak mencoba berjuang untuk bangkit dari keterpurukan, hanya depresi dan kekalutan yang akan terus dirasakan. Salah satu cara untuk terlepas dari keterpurukan adalah dengan cara berjuang melewati keterpurukan tersebut..
B.     Pengertian siksaan
            Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Berbicara tentang siksaan terbayang di benak kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin mendirikan bulu kuduk kita, siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang lain dan sebagainya. Siksaan manusia ini ternyata juga menimbulkan kreativitas bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung ataupun tidak langsung.
  1. Siksaan bersifat psikis
            Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputuan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.
-          Tiga Siksaan Bersifat Psikis, antara lain
  • Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil.
  • Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
  • Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia. Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.
2.       Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun.

    3.      Kekalutan Mental
            Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.

     4.      Gejala Seseorang yang Mengalami Kekalutan Mental
  • Bisa dilihat pada tubuh yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
  • Bisa dilihat  pada jiwa dalam dirinya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

      5.      Tahap-tahap Gangguan Kejiwaan
  • Gangguan kejiwaan bisa dilihat pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik fisik maupun batin
  • Usaha mempertahankan diri dengan cara negative(cara yang salah/tidak benar)
  • Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan

     6.      Sebab-sebab timbulnya Kekalutan Mental
  • Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
  • Terjadinya konflik sosial budaya
  • Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial

      7.      Proses-proses Kekalutan Mental
            Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan  mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
-          Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi Hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
-           Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
-          Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
-          Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
-          Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imajinasinya.
-          Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari pada orang lain.
-          Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri.

Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. orang yang terlalu mengejar materi
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. kota – kota besar
5. orang yang tidak beragama

Upaya Mengendalikan diri dari penderitaan
1.       Selalu bersyukur dengan apa yang didapatkan
2.       Selalu berpikiran positif bahwa dibalik penderitaan pasti ada hikmah yang akan didapat
3.       Membuat penderitaan itu merupakan sesuatu yang positif dan bangkit dari kerterpurukan
4.       Terus berjuang melawan penderitaan dan jangan pernah putus asa
5.        Jangan terlalu lama terpuruk dalam penderitaan
6.       Jangan perpikiran negatif tentang penderitaan yg kita hadapi, anggap saja itu cobaan yang akan indah akhirnya.

Daftar Pustaka
https://rizkafarhati.wordpress.com/2013/01/25/ringkasan-materi-ibd-manusia-dan-kebudayaan/


0 komentar:

Posting Komentar