div>

Selasa, 02 Juni 2015

Resensi Novel Serenade Biru Dinda



Judul buku                  : Serenade Biru Dinda
Pengarang                   : Asma Nadia
Penerbit                       : Mizan
Tahun terbit                : 2001
Tempat terbit               : Bandung
Tebal buku                  : 181 hlm.

Buku ini mengisahkan tentang kisah seorang gadis bernama Dinda. Dia tinggal bersama orang tua, 1 kakak, dan 2 adik. Awalnnya hidup Dinda bahagia, dia anak yang pintar, meskipun miskin dia memiliki hati yang baik, dan seorang gadis yang ceria. Dia memiliki teman kecil yang bernama Sarah. Dia dari keluarga kaya dan sering memberikan Dinda buku paket yang dimilikinya. Mereka semua sangat dekat. Sampai suatu hari mereka sudah menjelang kelulusan. Sarah tiba-tiba menghilang. Dia sudah pindah dari rumahnya, pada saat pengambilan surat kelulusan juga tidak ada.

Konflik dimulai saat Dinda mengetahui dia masuk SMP terfavorit. Dia ingin memberitahu orang tuanya. Tapi ketika sampai rumah dia mengetahui bapaknya di phk, lalu ibunya sakit keras. Setelah mengetahui itu dia mengurungkan niatnya.Dinda memang tinggal di lingkungan yang kurang baik, nama tempatnya bernama gang preti. Awalnya bapaknya tidak terpengaruh dengan lingkungan itu tapi setelah di phk dia jadi terpengaruh, dia jadi seorang pemabuk dan penjudi. Bang Hasan kakaknya Dinda tidak pernah akur dengan bapaknya. Dan akhirnya terjadilah kejadian malam itu Bang Hasan seprti kerasukan memukul bapaknya. Karena dia kesal bapaknya tidak pulang-pulang, sekalinya pulang dalam keadaan mabuk. Semua orang melerai mereka dan ibu tiba-tiba keluar kamar menunjukkan telunjuk ke arah pintu dan mengatakan “pergi kamu!”

Menurut Dinda mungkin keadaan akan lebih baik jika bang Hasan tidak pergi, sekarang dinda menjadi kepala keluarga segala macam pekerjaan dilakukannya mulai dari jadi loper koran hingga jadi pengamen. Lalu dia bertemu dengan teman lamanya Nugi yang pergi bersama kakak sepupunya yang bernama Ratih. Mbak Ratih dan suaminya sangat baik dia mengajari dinda dan adik-adiknya mengaji. Dan sering membantu Dinda.

Tanpa disadari penyakit emak semakin memburuk dan harus masuk ke ICU. Hari makin hari kondisi emak makin memburuk sehingga dokter pun berkata lebih  baik emak dibawa pulang saja tetapi Dinda tidak punya uang untuk menebus biaya rumah sakitnya. Ditambah lagi dia mengetahui bahwa adiknya yang bungsu sakit dan muntah-muntah darah. Lalu Dinda terbujuk rayuan Tante Ros untuk bekerja di tempat dia . dan dia berjanji kalau Dinda hanya melayani om-om ngobrol saja tapi lama kelamaan ada om-om yang berusaha memperkosa Dinda tetapi ada seseorang yang berpakaian serba hitam menyelamatkannya. Ternyata bayangan hitam itu adalah bang Hasan.

Dia menyadari bahwa perbuatan yang dia lakukan sangat bodoh dan dia tidak akan pernah melakukannya lagi.. lalu dia ingin ke rumah sakit mengunjungi emak untuk memberitahu bahwa bang Hasan masih hidup Tapi sesampainya di rumah sakit dia malah mendapatkan kabar bahwa ibunya sudah meninggal 5 hari yang lalu karena tidak ada yang bisa dihubungi jadinya sudah dikuburkan.karena dia msih terlalu terpukul dengan berita itu dia memutuskan untuk pergi ke rumah Mbak Ratih dan Suaminya. Mereka berdua menenangkan Dinda. Pada saat pulang Dinda melihat kerudng mbak Ratih dan meminta salah satu kerudung Mbak Ratih untuknya. Mbak Ratih memberikan semuanya. Dan mereka berdua mengantarkan Dinda ke rumah. Tetapi gang preti sudah dilumat api. Semua orang panik. Dinda yang panik berlari menerobos api dan disana dia bertemu bang hasan. Dia berkata dinda harus kembali keluar dari api biar dia menyelamatkan adik-adiknya. Tapi pas dinda keluar suara ledakan terdengar . Dalam semalam dia kehilangan keluarganya. Satu mayat yang tadinya dikira bang hasan ternyata adalah bapaknya, sementara bang hasan sama adiknya menghilang entah kenapa dan dinda dirawat dan dididik oleh Mbak Ratih dan suaminya. Bang Hasan adalah buronan dia dituduh membunuh seseorang. Makanya selama ini dia hanya bersembunyi dan mengawasi dinda dari jauh. Sahabat kecilnya yang sekarang menjadi model terkenal ternyata masuk rumah sakit karena memakai narkoba. Lalu dia kembali ketemu dengan temannya dengan menyamar menjadi suster. Dan jelaslah kenapa Sarah pergi tanpa memberi kabar kepada Dinda. Dan saat Dinda main ke gang preti mpok minah mengatakan sebenarnya bang Hasan mengirimkan surat untuk dinda tetapi disembunyikan oleh tante ros.

Lalu setelah sampai di gang preti diperjalanan ada yang menculik Dinda untuk memancing abangnya agar keluar dari persembunyian. Semua yang mengetahui Dinda diculik panik. Dan ternyata yang menculik adalah tante ros dan pacarnya. Bang Hasan ternyata hanya dijebak selama ini. Bang Hasan pun berhasl menyelamatkan Dinda. Dinda lari sejauh mungkin dan terdengar suara tembakan. Dinda mengira yang tertembak Bang Hasan tapi ternyata Tante Ros karena menghalangi anak buah pacarnya mengejar Dinda. Lalu ditengah pelariannya dia bertemu Sarah dan sudah ada polisi yang datang semua terungkap. Ibunya Sarah menjadi artis kembali dan Sarah bebas melakukan keinginannya. Dinda dan Sarah membuka taman kanak-kanak sekaligus Museum untuk anak-anak. Bang Hasan, Imad, Ninik, dan Dinda berkumpul kembali.  Ninikpun sembuh dari penyakitnya  Sarah, Dinda, Ninik, dan Imad tinggal di rumah Sarah bersama-sama. Bang Hasan kembali bekerja di perkapalan.

Kelebihan, Kekurangan, dan Pesan Moral
Novel ini memiliki pesan moral yang cukup baik, mengajarkan kita jangan mudah menyerah meskipun hidup kita penuh dengan rintangan. Dan percaya hidup itu akan indah pada waktunya. Jangan pernah mengambil jalan pintas untuk mendapatkan sesuatu. Kekurangannya penggunaan bahasa dalam novel ini terlalu gaul. Belum tentu semua orang yang membacanya tau bahasa tersebut. Pesan Moralnya adalah Meskipun hidup ini sulit kita harus menghadapinya dengan tegar, ikhlas, jangan pantang menyerah, tawakal, jangan lupa berdoa. Suatu saat Allah swt akan memberikan hikmah diballik cobaan yang kita terima. Hidup akan indah pada waktunya.

Daftar Pustaka
Nadia,Asma(2001).Serenade Biru Dinda. Bandung:Mizan

0 komentar:

Posting Komentar