A. Pasar mempunyai
beberapa jenis yang dibedakan menurut beberapa kategori, yaitu
-
Jenis-jenis pasar berdasarkan waktunya
· Pasar harian
· Pasar mingguan
· Pasar bulanan
· Pasar tahunan
-
Jenis-jenis pasar berdasarkan Bentuknya
· Pasar
persaingan merupakan pasar yang pembentukan harganya ditentukan oleh persaingan
yang terjadi antara sebuah permintaan & penawaran.
· Pasar monopoli
merupakan pasar dimana seorang penjual suatu barang dipasar hanya ada satu
orang saja.
· Pasar duopoli
merupakan pasar dimana sang penjual hanya ada dua orang & semuanya
menguasai penawaran suatu barang & mampu mengendalikan harga barang
tersebut.
· Pasar oligopoli
merupakan pasar yang di dalamnya terdapat beberapa penjual yang dipimpin oleh
salah satu dari penjual barang tersebut dan juga mengendalikan tingkat harga
barang.
· Pasar monopsoni
merupakan pasar yang proses pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh satu
orang atau sekelompok pembeli.
· Pasar duopsoni
merupakan pasar yang proses pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh dua
orang atau dua kelompok pembeli.
· Pasar
oligopsoni merupakan pasar yang proses pembentukan harga barangnya dikendalikan
oleh beberapa orang atau beberapa kelompok pembeli.
-
Jenis-jenis pasar berdasarkan fisiknya
· Pasar konkret
atau pasar nyata
· Pasar abstrak
atau pasar tidak nyata
-
Jenis-jenis pasar berdasarkan barang yang
diperjualbelikan
· Pasar barang
konsumsi
· Pasar sumber
daya produksi
-
Jenis-jenis pasar berdasarkan luas kegiatannya
· Pasar setempat
· Pasar daerah
atau pasar lokal
· Pasar Nasional
· Pasar
Internasional
B. Pengertian dan
konsep Pendapatan Nasional
Pendapatan
nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.
· Konsep
Pendapatan Nasional
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan .
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan .
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus :
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
3. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan
4. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax).
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )
6. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung
· Metode
penghitungan Pendapatan Nasional
1.
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a.
Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu
Negara
b.
Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai
barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
c.
Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan
program pembangunan yang berjangka.
2.
Manfaat mempelajari pendapatan nasional
a.
Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu
Negara
b.
Dapat
membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar
propinsi
c.
Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar
Negara
d.
Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
3.
Perhitungan
Pendapatan Nasional
a.
Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu.
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu.
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b.
Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p
c.
Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
· Masalah dan
keterbatasan perhitungan PDB
Semua negara di
dunia menghitung PDB untuk kinerja perekonomiannya. Walaupun begitu , data PDB
perlu dilihat secara hati-hati karena ada beberapa hal yang tidak dapat
diakomodasikan sehingga tidak dapat menjadi satu-satunya indikator dalam
menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara .
Masalah PDB
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan
tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , hal
itu akan terjadi jika kita salah menggunakan perhitungan PDB .
Keterbatasan
Perhitungan PDB
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang
terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian
seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan
sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB .
Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang
seharusnya .
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara . PDB hanya mengukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara . PDB hanya mengukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .
PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan.
Nilai PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan nasional
tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak . Bebarapa
negara mengalami ketimpangan ekonomi yang besar dengan sebagian kecil penduduk
menikmati sebagian besar PDB . Beberapa indikator lain perlu digunakan untuk
melengkapi data PDB yang menunjukan ketimpangan yang terjadi, salah satunya
adalah Koefisien Gini.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar