div>

Kamis, 27 November 2014

Kesetaraan Gender di Indonesia



Kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi kita sebagai manusia. Hak untuk hidup secara terhormat, bebas dari rasa ketakutan dan bebas menentukan pilihan hidup tidak hanya diperuntukan bagi para laki-laki, perempuan pun mempunyai hak yang sama pada hakikatnya. Sayangnya sampai saat ini, perempuan seringkali dianggap lemah dan hanya menjadi sosok pelengkap.  Terlebih lagi adanya pola berpikir bahwa peran perempuan hanya sebatas bekerja di dapur, sumur, mengurus keluarga dan anak, sehingga pada akhirnya hal di luar itu menjadi tidak penting.
Berikut adalah isu-isu utama/ sejumlah contoh kesenjangan gender di berbagai sektor yang masih perlu diatasi :
    1. Pola Pernikahan yang merugikan pihak perempuan
 Hukum perkawinan di Indonesia menganggap pria sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah keluarga. Sedangkan, tugas-tugas rumah tangga termasuk membesarkan anak umumnya dilakukan oleh perempuan.

    1. Kesenjangan Gender di pasar kerja
Adanya segmentasi jenis kelamin angkatan kerja, praktik penerimaan dan promosi karyawan yang bersifat deskriminatif atas dasar gender membuat perempuan terkonsentrasi dalam sejumlah kecil sektor perekonomian, umumnya pada pekerjaan-pekerjaan berstatus lebih rendah daripada laki-laki. 
    1. Kekerasan Fisik
Indonesia telah menetapkan berbagai undang-undang untuk melindungi perempuan dari kekerasan fisik. Akan tetapi,  terdapat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah umum di Indonesia. Menurut survey Demografi dan Kesehatan 2003, hampir 25% perempuan yang pernah menikah menyetujui anggapan bahwa suami dibenarkan dalam  memukul istrinya karena salah satu alasan berikut: istri berbeda pendapat, istri pergi tanpa memberitahu, istri mengabaikan anak, atau  istri menolak untuk melakukan hubungan intim dengan suami. 
    1. Hak Kepemilikan
Hukum Perdata di Indonesia menetapkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak kepemilikan yang sama. Perempuan di Indonesia memiliki hak hukum untuk akses ke properti, tanah dan memiliki akses ke pinjaman bank dan kredit, meskipun terkadang masih terdapat diskriminasi di beberapa bagian contohnya: suami berhak untuk memiliki nomor pajak pribadi, sedangkan istri harus dimasukkan nomor pajak mereka dalam catatan suami.
 Data Kesenjangan Gender sepanjang tahun 2013 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF) menempatkan Indonesia pada urutan ke-95 dari 136 negara – naik dua peringkat dari tahun 2012.
Indonesia dinilai berhasil meningkatkan partisipasi dan peluang kaum perempuan dalam bidang ekonomi, serta mengalami kemajuan dalam upaya pemberdayaan politik kaum perempuan.
Pada tahun 2013, rasio Angka Partisipasi Murni (APM) kaum perempuan unuk jenjang SD sudah mencapai 99.81 persen. Bahkan rasio APM SMP, SMA, PerguruanTinggi dan rasio Angka Melek Huruf sudah melebihi target 100 persen.
Bila dirinci menurut provinsi, angkanya berkisar antara 44,8 persen dan 25,1, dimana Gorontalo berada pada peringkat teringgi dan Papua sebagai provinsi dengan jumlah kontribusi terendah. Karena menyangkut sektor non-pertanian, maka kontribusi perempuan kota lebih besar dari kontribusi perempuan perdesaan.

Kesetaraan Gender dalam Pendidikan
Dahulu orang-orang banyak berpikiran  perempuan lebih baik dirumah mengurus anak, tidak usah berpendidikan  yang tinggi-tinggi cukup sampai sma saja. Seperti contoh di desa-desa banyak anak umur 17 tahun sudah menikah bahkan sudah ada yang mempunyai anak. Tetapi sekarang pemikiran  masyarakat di Indonesia sudah mulai berkembang, Sudah  banyak wanita yang berkarir sambil mengurus rumah tangga, banyak juga wanita yang berpendidikan tinggi, dan sekarang kesetaraan gender di Indonesia sudah mulai meningkat, banyak orang yang mengakui bahwa kinerja seorang wanita bisa disetarakan dengan laki-laki. Contohnya dari kurikulum pemerintah menetapkan wajib belajar 12 tahun, dan terus mengembangkan cara kurikulum yang terbaik untuk  Indonesia, dan disana laki-laki dan perempuan  memiliki kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang.


Daftar Pustaka
http://www.kalyanamitra.or.id/2014/03/kesetaraan-gender-mengalami-sedikit-perbaikan-di-indonesia/



0 komentar:

Posting Komentar