Judul
buku : Serenade
Biru Dinda
Pengarang
: Asma Nadia
Penerbit
: Mizan
Tahun
terbit : 2001
Tempat
terbit : Bandung
Tebal
buku : 181 hlm.
Buku
ini mengisahkan tentang kisah seorang gadis bernama Dinda. Dia tinggal bersama
orang tua, 1 kakak, dan 2 adik. Awalnnya hidup Dinda bahagia, dia anak yang
pintar, meskipun miskin dia memiliki hati yang baik, dan seorang gadis yang
ceria. Dia memiliki teman kecil yang bernama Sarah. Dia dari keluarga kaya dan
sering memberikan Dinda buku paket yang dimilikinya. Mereka semua sangat dekat.
Sampai suatu hari mereka sudah menjelang kelulusan. Sarah tiba-tiba menghilang.
Dia sudah pindah dari rumahnya, pada saat pengambilan surat kelulusan juga
tidak ada.
Konflik
dimulai saat Dinda mengetahui dia masuk SMP terfavorit. Dia ingin memberitahu
orang tuanya. Tapi ketika sampai rumah dia mengetahui bapaknya di phk, lalu
ibunya sakit keras. Setelah mengetahui itu dia mengurungkan niatnya.Dinda
memang tinggal di lingkungan yang kurang baik, nama tempatnya bernama gang
preti. Awalnya bapaknya tidak terpengaruh dengan lingkungan itu tapi setelah di
phk dia jadi terpengaruh, dia jadi seorang pemabuk dan penjudi. Bang Hasan
kakaknya Dinda tidak pernah akur dengan bapaknya. Dan akhirnya terjadilah
kejadian malam itu Bang Hasan seprti kerasukan memukul bapaknya. Karena dia
kesal bapaknya tidak pulang-pulang, sekalinya pulang dalam keadaan mabuk. Semua
orang melerai mereka dan ibu tiba-tiba keluar kamar menunjukkan telunjuk ke
arah pintu dan mengatakan “pergi kamu!”
Menurut
Dinda mungkin keadaan akan lebih baik jika bang Hasan tidak pergi, sekarang
dinda menjadi kepala keluarga segala macam pekerjaan dilakukannya mulai dari
jadi loper koran hingga jadi pengamen. Lalu dia bertemu dengan teman lamanya
Nugi yang pergi bersama kakak sepupunya yang bernama Ratih. Mbak Ratih dan
suaminya sangat baik dia mengajari dinda dan adik-adiknya mengaji. Dan sering
membantu Dinda.
Tanpa
disadari penyakit emak semakin memburuk dan harus masuk ke ICU. Hari makin hari
kondisi emak makin memburuk sehingga dokter pun berkata lebih baik emak dibawa pulang saja tetapi Dinda
tidak punya uang untuk menebus biaya rumah sakitnya. Ditambah lagi dia mengetahui
bahwa adiknya yang bungsu sakit dan muntah-muntah darah. Lalu Dinda terbujuk
rayuan Tante Ros untuk bekerja di tempat dia . dan dia berjanji kalau Dinda
hanya melayani om-om ngobrol saja tapi lama kelamaan ada om-om yang berusaha
memperkosa Dinda tetapi ada seseorang yang berpakaian serba hitam
menyelamatkannya. Ternyata bayangan hitam itu adalah bang Hasan.
Dia
menyadari bahwa perbuatan yang dia lakukan sangat bodoh dan dia tidak akan
pernah melakukannya lagi.. lalu dia ingin ke rumah sakit mengunjungi emak untuk
memberitahu bahwa bang Hasan masih hidup Tapi sesampainya di rumah sakit dia
malah mendapatkan kabar bahwa ibunya sudah meninggal 5 hari yang lalu karena
tidak ada yang bisa dihubungi jadinya sudah dikuburkan.karena dia msih terlalu
terpukul dengan berita itu dia memutuskan untuk pergi ke rumah Mbak Ratih dan
Suaminya. Mereka berdua menenangkan Dinda. Pada saat pulang Dinda melihat
kerudng mbak Ratih dan meminta salah satu kerudung Mbak Ratih untuknya. Mbak
Ratih memberikan semuanya. Dan mereka berdua mengantarkan Dinda ke rumah.
Tetapi gang preti sudah dilumat api. Semua orang panik. Dinda yang panik
berlari menerobos api dan disana dia bertemu bang hasan. Dia berkata dinda
harus kembali keluar dari api biar dia menyelamatkan adik-adiknya. Tapi pas
dinda keluar suara ledakan terdengar . Dalam semalam dia kehilangan
keluarganya. Satu mayat yang tadinya dikira bang hasan ternyata adalah
bapaknya, sementara bang hasan sama adiknya menghilang entah kenapa dan dinda
dirawat dan dididik oleh Mbak Ratih dan suaminya. Bang Hasan adalah buronan dia
dituduh membunuh seseorang. Makanya selama ini dia hanya bersembunyi dan
mengawasi dinda dari jauh. Sahabat kecilnya yang sekarang menjadi model
terkenal ternyata masuk rumah sakit karena memakai narkoba. Lalu dia kembali
ketemu dengan temannya dengan menyamar menjadi suster. Dan jelaslah kenapa
Sarah pergi tanpa memberi kabar kepada Dinda. Dan saat Dinda main ke gang preti
mpok minah mengatakan sebenarnya bang Hasan mengirimkan surat untuk dinda
tetapi disembunyikan oleh tante ros.
Lalu
setelah sampai di gang preti diperjalanan ada yang menculik Dinda untuk
memancing abangnya agar keluar dari persembunyian. Semua yang mengetahui Dinda
diculik panik. Dan ternyata yang menculik adalah tante ros dan pacarnya. Bang
Hasan ternyata hanya dijebak selama ini. Bang Hasan pun berhasl menyelamatkan
Dinda. Dinda lari sejauh mungkin dan terdengar suara tembakan. Dinda mengira
yang tertembak Bang Hasan tapi ternyata Tante Ros karena menghalangi anak buah
pacarnya mengejar Dinda. Lalu ditengah pelariannya dia bertemu Sarah dan sudah
ada polisi yang datang semua terungkap. Ibunya Sarah menjadi artis kembali dan
Sarah bebas melakukan keinginannya. Dinda dan Sarah membuka taman kanak-kanak
sekaligus Museum untuk anak-anak. Bang Hasan, Imad, Ninik, dan Dinda berkumpul
kembali. Ninikpun sembuh dari
penyakitnya Sarah, Dinda, Ninik, dan
Imad tinggal di rumah Sarah bersama-sama. Bang Hasan kembali bekerja di
perkapalan.
Kelebihan,
Kekurangan, dan Pesan Moral
Novel
ini memiliki pesan moral yang cukup baik, mengajarkan kita jangan mudah
menyerah meskipun hidup kita penuh dengan rintangan. Dan percaya hidup itu akan
indah pada waktunya. Jangan pernah mengambil jalan pintas untuk mendapatkan
sesuatu. Kekurangannya penggunaan bahasa dalam novel ini terlalu gaul. Belum
tentu semua orang yang membacanya tau bahasa tersebut. Pesan Moralnya adalah
Meskipun hidup ini sulit kita harus menghadapinya dengan tegar, ikhlas, jangan
pantang menyerah, tawakal, jangan lupa berdoa. Suatu saat Allah swt akan
memberikan hikmah diballik cobaan yang kita terima. Hidup akan indah pada
waktunya.
Daftar Pustaka
Nadia,Asma(2001).Serenade Biru Dinda. Bandung:Mizan
0 komentar:
Posting Komentar